Bineka.co.id, Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah di tengah kondisi perekonomian global dan domestik terkini. Berdasarkan data BI, nilai tukar Rupiah pada penutupan perdagangan Kamis (7/8/2025) berada di posisi Rp16.285 per dolar AS.
“Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,44%. DXY melemah ke level 98,40. Sementara yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,250%,” tulis BI dalam keterangan resmi, Jumat (8/8/2025).
BI mencatat, pada pembukaan perdagangan Jumat pagi (8/8/2025), Rupiah bergerak melemah ke level Rp16.300 per dolar AS dengan yield SBN 10 tahun yang stabil di 6,44%.
Dari sisi aliran modal asing, premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun per 7 Agustus 2025 tercatat sebesar 74,21 basis poin (bps), naik dari posisi 73,68 bps pada 1 Agustus 2025.
“Berdasarkan data transaksi 4–7 Agustus 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp9,24 triliun, terdiri dari beli neto Rp0,64 triliun di pasar saham, Rp6,27 triliun di pasar SBN, dan Rp2,33 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata BI.
Sepanjang 2025, berdasarkan data setelmen hingga 7 Agustus 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp61,13 triliun di pasar saham dan Rp98,77 triliun di SRBI. Namun, pasar SBN masih mencatat beli neto sebesar Rp58,73 triliun.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ujar BI.
Tinggalkan Balasan