Makassar, Bineka.co.id – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menegaskan bahwa peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI tahun 2025 memiliki arti penting sebagai energi baru untuk memperkuat perekonomian dan memperbaiki berbagai sektor yang masih membutuhkan perhatian.

Menurutnya, perayaan kemerdekaan kali ini terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan usia 80 tahun Indonesia merdeka, yang jika dibalik menjadi angka 08, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden RI. Ia menilai capaian pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden menunjukkan tren positif, termasuk di Sulawesi Selatan yang saat ini mencatatkan rekor baru dalam swasembada pangan.

Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan bahwa stok beras Sulsel kini mencapai 500 ribu ton, angka tertinggi sepanjang sejarah. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan jika terjadi keadaan darurat. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini menjadi salah satu bukti nyata kemandirian pangan yang selama ini diupayakan pemerintah provinsi bersama para petani.

Selain sektor pangan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga menyiapkan sejumlah program sebagai rangkaian peringatan kemerdekaan. Salah satunya adalah peluncuran pesawat amfibi atau seaplane yang diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata sekaligus memperkuat sistem penanganan darurat di wilayah kepulauan. Tidak hanya itu, layanan transportasi publik Trans Sulsel kini telah beroperasi dengan dua koridor dan 27 armada, serta akan terus diperluas dengan penambahan koridor baru agar aksesibilitas masyarakat semakin mudah.

Dalam bidang kesehatan, perhatian besar diberikan melalui program Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang menghadirkan dokter spesialis langsung ke pulau-pulau terpencil. Program ini mendapat respons positif dari masyarakat, bahkan dalam satu hari tercatat hingga 100 pasien dapat ditangani khususnya untuk layanan penyakit dalam.

Tak berhenti di situ, upaya percepatan penanganan stunting juga menjadi fokus utama. Sebanyak 15.120 anak di Sulsel telah menerima insentif Rp1 juta per anak disertai dengan pendampingan gizi yang berkelanjutan. Program ini diharapkan tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.

Dalam refleksinya, Andi Sudirman Sulaiman menekankan bahwa makna kemerdekaan sejatinya adalah bagaimana langkah konkret pemerintah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Ia menilai momentum HUT ke-80 menjadi titik penting untuk membangkitkan kembali perekonomian, memperbaiki kekurangan, sekaligus mempertahankan capaian positif yang sudah ada.

Dengan semangat ini, Gubernur Sulsel berharap kemerdekaan bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata pelayanan dan pembangunan yang semakin dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Sulawesi Selatan.***