Desa Terkini, Makassar – Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhaimin Iskandar sebelummya melakukan peninjauan laboratorium SMKN 5 yang sedang dipersiapkan menjadi Teaching Factory (TEFA) AHASS Pembangunan pada Rabu, 3 Desember 2025.

Proyek ini merupakan hasil kolaborasi intens antara SMK, Asmo Sulsel, dan jaringan dealer Honda. TEFA ini menjadi wujud nyata keseriusan kerja sama, bukan sekadar program pembinaan, tetapi menciptakan ruang praktik dengan standar industri otomotif roda dua, selayaknya bengkel resmi AHASS.

Kunjungan ini memperkuat arah kebijakan nasional untuk menjadikan SMK sebagai pusat pengembangan kompetensi yang mampu bersaing di level global. Dukungan industri seperti Asmo Sulsel menjadi landasan penting untuk memastikan kesiapan kompetensi siswa bila kelak memasuki pasar global.

Lantas, apa sebenarnya TEFA AHASS Pembangunan. Dilansir dari laman resmi Astra Motor Honda, komsep TEFA pada intinya menjadi ruang untuk membina dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa terkait teknik dan bisnis sepeda motor dengan suasana kerja professional dalam memberikan layanan purna jual kepada konsumen.

Konsep TEFA ini akan hadir di sekolah SMK Mitra Binaan AHM yang telah memiliki status Grade A+ dan menjadi sekolah Tempat Uji Kompetensi (TUK). Selain itu, sebagai Pos AHASS TEFA, sekolah dipersyaratkan melengkapi sarana dan prasarana workshop dengan beragam fasilitas seperti ruang tunggu konsumen, jumlah pit minimal 2 serta fasilitas pendukung lainnya. AHASS yang ditunjuk sebagai pembina akan mendampingi implementasi TEFA dalam hal operasional dan standarisasi kualitas pekerjaan di Pos AHASS TEFA.

Beragam layanan purna jual bagi konsumen hadir di Pos AHASS TEFA seperti pengerjaan perawatan berkala, pergantian oli serta penggantian suku cadang sepeda motor Honda. Dalam menjaga kualitasnya proses kerja, hasil kerja dan suku cadang yang digunakan, setiap Pos AHASS TEFA akan diawasi secara langsung oleh mekanik AHASS yang telah bekerjasama.

Program pengembangan pendidikan vokasi telah dilakukan AHM sejak tahun 2010 dengan mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum TBSM Astra Honda. Hingga Juni 2022, AHM mempunyai 715 SMK TBSM Astra Honda yang tersebar di 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Di antara total sekolah binaan tersebut, AHM telah memiliki 84 TUK yang dapat dimanfaatkan oleh siswa siswi SMK Mitra Binaan AHM yang ingin mengikuti UKK Astra Honda.

General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan program TEFA ini dikembangkan dalam upaya membawa suasana industri ke sekolah. Tujuannya agar para peserta didik mampu mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan teknikalnya dalam suasana dan standar kerja industri yang sesungguhnya.

“Sesuai dengan semangat Sinergi Bagi Negeri dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, kami berusaha membekali para peserta didik dengan pengalaman lebih mendalam sesuai dengan praktik professional yang ada di industri sepeda motor. Kami berharap Pos AHASS TEFA bisa hadir secara bertahap di SMK mitra binaan AHM lainnya dan dapat dimanfaatkan juga oleh para konsumen sepeda motor Honda untuk medapatkan layanan purna jual yang berkualitas,” ujar Muhib.

Asmo Sulsel selama ini mendampingi SMKN 5 dalam berbagai tahap penguatan vokasi, mulai dari penyelarasan kurikulum, pelatihan guru, penyediaan peralatan standar, hingga pendampingan implementasi pelayanan bengkel berbasis teaching factory. Upaya ini terus dikembangkan agar lulusan dapat memenuhi standar kompetensi industri yang semakin dinamis.

Anton Prihatno, Technical Service Manager Asmo Sulsel, menegaskan bahwa dukungan terhadap program SMK Go Global merupakan bentuk tanggung jawab industri dalam menciptakan SDM unggul.

“Kami melihat potensi besar dari generasi muda di SMK. Melalui kerja sama ini, kami berupaya memastikan siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktik yang sesuai standar industri. Ketika pemerintah mendorong SMK Go Global, kami merasa terpanggil untuk ikut mempersiapkan mereka agar mampu bersaing, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” ujar Anton.

Kunjungan Menko PMK ini menjadi momentum penting bagi SMKN 5 Makassar dan Asmo Sulsel untuk terus memperkuat sinergi pendidikan vokasi. Dengan dukungan industri dan kebijakan pemerintah yang sejalan, SMK binaan seperti SMKN 5 Makassar semakin siap bertransformasi menuju standar global dan melahirkan lulusan yang kompeten, adaptif, dan berdaya saing tinggi.