Bineka.co.id, Makassar – Kongres Pemuda Sulawesi Selatan 2025 ditutup pada Kamis (27/11/2025) dengan penandatanganan Berita Acara Kesepakatan yang menjadi dasar komitmen multipihak. Forum yang berlangsung dua hari di Aula Siporio BBPMP Makassar ini mengangkat tema “Suara Pemuda dalam Partisipasi Publik: Melampaui dari Sekadar Didengar”, sebuah pesan bahwa aspirasi generasi muda harus diterjemahkan menjadi tindakan nyata dalam pembangunan.
Tema tersebut menekankan bahwa gagasan pemuda bukan hanya untuk didengar, melainkan menjadi pijakan kebijakan yang inklusif dan relevan. Ide-ide yang muncul dalam forum ini diharapkan mampu menjawab tantangan lintas sektor sekaligus menjadi motor perubahan di daerah.
Forum lintas komunitas, lembaga pemerintah, pelajar hingga perwakilan legislatif itu kemudian menyepakati tiga isu strategis sebagai fokus pembangunan: Transformasi dan Literasi Digital, Lingkungan, dan Pendidikan. Ketiganya dibahas melalui sesi diskusi tematik sebelum diformalkan dalam Berita Acara Kesepakatan.
Selain itu, seluruh peserta menandatangani komitmen untuk melanjutkan kolaborasi dalam berbagai kanal, termasuk terlibat aktif dalam tahapan implementasi aksi melalui Wikithon Partisipasi Publik 2026. Seluruh pihak juga bersepakat menjaga keterhubungan lintas lembaga untuk memastikan hasil Kongres tidak berhenti sebagai wacana.
Hasil rekomendasi tersebut mendapat respons positif dari legislator dan pemerintah daerah. Anggota DPRD Sulsel Komisi E, Yenni Rahman, menilai ide-ide yang dihasilkan para peserta merupakan aset penting yang perlu segera disinkronkan dengan rencana pembangunan sekaligus memastikan dukungan anggaran.
“Acara ini ‘mahal’ karena inspiratif, ide-ide original lahir dari pikiran anak-anak muda kita. Ini bukan sekedar kegiatan seremonial yang selesai begitu saja, ini mahal karena ide para generasi muda sebagai para peserta itu dituangkan dalam sebuah rekomendasi,” ungkapnya. Ia menegaskan bahwa pemuda merupakan “amunisi” pembangunan yang harus didukung pemerintah provinsi.
Dari jajaran eksekutif, Bidang Kepemudaan Dispora Sulsel melalui Sitti Harlina menyampaikan bahwa rekomendasi Kongres akan diteruskan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti, sejalan dengan semangat Perpres 43 yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pemberdayaan pemuda.
“Kami tentunya berusaha, dengan adanya rekomendasi yang nanti dikirimkan ke kami, akan kami upayakan tindak lanjuti ke pimpinan karena ini tahun pertama sosialisasi dengan melibatkan Dispora. Kami mengapresiasi karena ini memang wujud dari Perpres 43…,” ujarnya.
Koordinator Program BASAsulsel Wiki, Ita Ibnu, turut mengapresiasi dinamika kolaboratif selama forum berlangsung. Ia menilai antusiasme peserta menunjukkan bahwa ruang partisipasi bermakna memang dibutuhkan dan harus terus diperluas.
“BASAsulsel Wiki sangat senang melihat antusias peserta… mulai dari pemuda siswa/siswi pelajar, mahasiswa, komunitas, hingga pemerintah saling berdialog yang setara dan menjalin komitmen untuk berkolaborasi menindaklanjuti hasil Kongres Pemuda Sulawesi Selatan 2025,” ujarnya.
Pelaksanaan Kongres Pemuda Sulsel 2025 mendapat dukungan luas dari sejumlah lembaga, termasuk Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Botnar Foundation, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Pemprov Sulsel, Pemerintah Kota Makassar, organisasi kepemudaan, komunitas kreatif, hingga berbagai mitra program BASAsulsel Wiki.

Tinggalkan Balasan