Bineka.co.id, Makassar – Air radiator atau coolant memang sering luput dari perhatian, padahal perannya penting sekali dalam menjaga suhu mesin tetap stabil. Cairan ini akan menyerap panas dari mesin supaya tidak overheat dan performa kendaraan tetap optimal, apalagi jika kamu sering menempuh perjalanan jauh.

Sayangnya, masih banyak orang yang belum tahu kapan waktu terbaik untuk mengganti air radiator dan bagaimana cara melakukannya dengan aman. Padahal, penggantian yang tepat waktu bisa memperpanjang usia mesin dan mencegah kerusakan yang lebih parah.

Nah, agar tidak salah langkah, yuk intip informasi detailnya melalui artikel di bawah!

Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Radiator

Setiap kendaraan punya kebutuhan berbeda, tapi umumnya ada beberapa tanda yang bisa jadi pengingat untuk segera mengganti air radiator, yaitu:

1. Setelah Perjalanan 8.000 – 24.000 km

Jarak tempuh adalah indikator paling umum dalam menentukan waktu ganti air radiator. Idealnya, penggantian dilakukan setiap 8.000 km sampai 24.000 km tergantung tipe dan intensitas penggunaan kendaraan.

Tapi jika kendaraan kamu sering dipakai harian dan kerap melewati kemacetan, air radiator biasanya akan lebih cepat kotor dan harus diganti lebih awal.

2. Terjadi Perubahan Drastis pada Air Radiator

Cairan radiator umumnya punya warna cerah seperti hijau, merah, atau biru. Ketika warnanya mulai berubah jadi keruh, kecokelatan, atau kehitaman, artinya sudah terkontaminasi kotoran atau karat.

Kondisi ini menandakan coolant ini sudah tidak mampu mendinginkan mesin secara optimal dan harus segera kamu ganti.

3. Saat Mesin Kendaraan Lebih Cepat Panas

Mesin yang cepat panas bisa jadi pertanda bahwa air radiator sudah tidak berfungsi dengan baik. Sebab, fungsi utama cairan ini adalah menjaga suhu mesin tetap stabil, sehingga jika overheat terjadi lebih cepat, kamu wajib curiga.

4. Setelah Kendaraan Terendam Banjir

Air banjir bisa mencemari sistem pendingin kendaraan dan membuat kualitas coolant menurun drastis. Lumpur atau kotoran yang ikut masuk bisa menyebabkan karat atau menyumbat jalur air.

Maka, ketika kendaraan kamu baru saja melewati banjir, jangan ragu untuk menguras dan mengganti air radiator, ya.

5. Sesudah Touring atau Sering Melalui Medan Ekstrim

Jalanan menanjak, jalur ekstrem, atau perjalanan jauh membuat mesin bekerja lebih keras, sehingga kualitas air radiator menurun drastis.  

Karena itulah, jika kamu baru saja touring atau sering melalui rute berat, sebaiknya langsung kuras dan isi ulang air radiator untuk mencegah overheat dan penumpukan kerak.

Cara Mengganti Air Radiator Sendiri

Mengganti air radiator sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit, karena kamu hanya butuh alat yang tepat, tempat aman, dan tahu langkah-langkahnya. Nah, ini cara yang bisa kamu ikuti:

Pastikan tidak ada kebocoran, lalu tutup semua bagian yang kamu buka tadi.

Pastikanlah mesin motor atau mobil sudah dingin untuk mencegah terjadinya semburan uap atau cairan panas berbahaya.

Parkirkan kendaraan di lokasi yang aman. Lalu siapkan wadah penampung air radiator lama, kunci yang sesuai, dan air radiator baru.

Bukalah tutup radiator dan baut pembuangan, tunggu sampai cairan lama turun ke penampung. Apabila baut pembuangan susah diakses, kamu bisa melepas selang radiator.

Bersihkan selang radiator dan radiator memakai sikat dan air bersih agar tidak ada kerak yang menempel.

Tutup kembali baut pembuangan setelah cairan lama terkuras

Isi radiator dengan cairan baru. Nyalakan mesin selama beberapa menit untuk mengeluarkan gelembung udara, lalu isi ulang jika volume berkurang. Jangan lupa isi juga tabung cadangan jika tersedia.

Jika sudah saatnya kamu mengganti air radiator, pastikan untuk membeli produk yang berkualitas, ya. Agar terjamin, kamu bisa cari berbagai opsinya di website atau Tokopedia Astra Motor ataukah melalui bengkel resmi motor Honda terdekat.