Bineka.co.id, Makassar – Bayangkan pagi yang cerah. Kalian berdiri di depan dealer Honda, memandangi deretan motor yang mengkilap. Ada BeAT yang ramping, Vario yang elegan, hingga PCX yang gagah. Semua terlihat menggoda, dan kamu sudah lama berencana punya motor sendiri agar lebih leluasa ke kampus atau kantor.
Tapi begitu melihat harga di label – “Rp19.000.000” – kalian mulai berpikir, apa bisa ya kalau beli kredit?
Tentu bisa. Sekarang, hampir semua motor Honda bisa dibeli dengan sistem kredit. Namun sebelum menandatangani formulir pengajuan, ada satu hal penting yang wajib kamu pahami: cara menghitung cicilan. Karena disitulah banyak orang sering salah langkah — terjebak pada cicilan ringan, tapi ternyata total bayarannya membengkak jauh lebih besar dari yang diperkirakan.
Langkah Pertama: Kenali Dulu Istilah Dasarnya
Sebelum menghitung, kalian perlu tahu beberapa istilah penting dalam dunia kredit.
Harga yang kamu lihat di dealer disebut harga OTR (On The Road), yaitu harga resmi motor lengkap dengan pajak dan biaya administrasi.
Lalu ada DP (Down Payment), alias uang muka yang harus kamu bayarkan di awal. Biasanya, besarannya antara 10 hingga 30 persen dari harga motor.
Kemudian ada tenor, yaitu jangka waktu cicilan — bisa 12, 24, 36, atau 48 bulan.
Dan tentu saja, bunga, yaitu tambahan biaya dari lembaga pembiayaan atas pinjaman yang kamu ambil.
Contohnya Begini
Katakan kalian memilih Honda BeAT CBS dengan harga Rp19 juta. Kalian membayar DP Rp3 juta, jadi sisa yang harus dicicil adalah Rp16 juta.
Kamu memilih tenor 3 tahun atau 36 bulan, dengan bunga flat 1% per bulan.
Maka cara menghitungnya seperti ini:
Bunga total = 1% × 36 × Rp16.000.000 = Rp 5.760.000
Total pembayaran = Rp 16.000.000 + Rp 5.760.000 = Rp 21.760.000
Cicilan per bulan = Rp 21.760.000 ÷ 36 = sekitar Rp 604.000 per bulan.
Dari situ terlihat bahwa bunga yang tampak kecil bisa bertambah cukup besar ketika dikalikan dengan tenor panjang. Karena itu, jangan asal memilih cicilan paling lama hanya demi angsuran kecil – total bayarannya bisa jauh lebih mahal.
Langkah Kedua: Sesuaikan dengan Kemampuanmu
Kredit motor idealnya tidak membuat hidupmu jadi sesak napas.
Gunakan aturan sederhana: cicilan maksimal 30% dari penghasilan bulananmu. Kalau gajimu Rp 6 juta, cicilan idealnya sekitar Rp 1,8 juta.
Lebih dari itu, keuangan bisa terganggu – apalagi kalau ada kebutuhan mendadak.
Selain itu, jangan lupakan biaya lain seperti administrasi, asuransi, dan fidusia.
Semua ini wajib dan biasanya dijelaskan di awal proses. Pastikan kamu meminta penjelasan rinci agar tidak kaget dengan tagihan tambahan.
Langkah Ketiga: Bandingkan Penawaran Leasing
Honda bekerja sama dengan banyak lembaga pembiayaan seperti FIFGROUP, Adira Finance, OTO Multiartha, dan lainnya. Masing-masing menawarkan bunga serta promo berbeda.
Ada yang bunganya lebih rendah tapi DP tinggi, ada juga yang DP ringan tapi bunganya lebih besar.
Jadi, jangan malas untuk membandingkan. Mintalah simulasi kredit dari beberapa leasing, lalu lihat total pembayaran akhirnya – bukan cuma cicilan per bulan.
Langkah Keempat: Gunakan Simulasi Online di Motorkux
Kalian bisa dapat memanfaatkan fitur Simulasi Kredit di situs resmi aplikasi MotorkuX untuk menghitung estimasi cicilan bulanan motor impian Anda.
Fitur ini membantu Anda mengetahui perkiraan pembayaran dengan mudah tanpa harus datang ke dealer.
Langkah Kelima: Pilih Motor Sesuai Kebutuhan
Terakhir, jangan biarkan keinginan mengalahkan kebutuhan.
Kalau kalian pakai motor untuk aktivitas harian di kota, Honda BeAT, Scoopy, atau Vario 125 sudah sangat cukup — irit, lincah, dan mudah dirawat.
Motor besar seperti PCX 160 atau CB150R memang keren, tapi cicilan dan perawatannya juga lebih tinggi.
Pilih motor yang benar-benar sesuai dengan gaya hidup dan kemampuan keuanganmu.
Membeli motor Honda secara kredit bukan hanya soal mendapatkan kendaraan baru, tapi juga tentang mengelola keuangan dengan cerdas.
Nikmati pengalaman berkendara dengan motor Honda baru tanpa beban, karena setiap langkahnya sudah diperhitungkan dengan tepat.

Tinggalkan Balasan