Makassar, Bineka.co.id – PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar) bersama Baitulmaal Muamalat (BMM) menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU. Kerja sama ini tentang Pemanfaatan Potensi Bersama dalam Pengembangan dan Pemberdayaan Wakaf Uang serta Penggunaan Produk dan Layanan Perbankan Syariah.
Penandatanganan berlangsung di Saoraja Priority Bank Sulselbar, Makassar, pada Senin (13/10) antara Direktur Pemasaran dan Syariah Bank Sulselbar, Dirhamsyah Kadir dan Kepala Perwakilan Wilayah Sulawesi Selatan Baitulmaal Muamalat, Nasruddin. Turut hadir Pemimpin Divisi Usaha Syariah Bank Sulselbar Irham Muin, serta Partnership BMM Sulsel Muh. Yunus.
Dalam sambutannya, Dirhamsyah Kadir menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan komitmen Bank Sulselbar untuk mengoptimalkan peran sosial-ekonomi perbankan syariah di daerah.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran Bank Sulselbar sebagai lembaga keuangan daerah yang tidak hanya berorientasi pada profitabilitas, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan wakaf uang. Kami berharap sinergi dengan Baitulmaal Muamalat ini dapat memperluas literasi, meningkatkan penghimpunan, serta memperkuat ekosistem wakaf di daerah,” kata Dirhamsyah, Senin (13/10/2025).
Melalui kolaborasi ini, Dirhamsayh menjelaskan Bank Sulselbar akan mengoptimalkan peran Unit Usaha Syariah (UUS) yang tengah dalam proses perizinan sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU). Dengan status tersebut, Bank Sulselbar diharapkan menjadi kanal utama dalam penghimpunan wakaf uang dan pengelolaan dana sosial berbasis syariah di kawasan timur Indonesia.
MoU ini berlaku selama tiga tahun, terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 hingga 13 Oktober 2028, dan akan ditindaklanjuti melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang mengatur implementasi program-program lanjutan secara teknis.
“Kolaborasi antara Bank Sulselbar dan Baitulmaal Muamalat diharapkan dapat menjadi katalis dalam memperluas literasi keuangan syariah serta mendorong tumbuhnya wakaf produktif sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat yang berkelanjutan,” paparnya.
Sebagai informasi, nota kesepahaman ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara lembaga keuangan daerah dan lembaga amil zakat nasional untuk mengembangkan potensi wakaf uang di wilayah Sulawesi Selatan dan Barat. Ruang lingkup kerja sama meliputi kegiatan edukasi dan literasi wakaf uang, penghimpunan dan penyaluran wakaf uang melalui Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU), serta penyaluran program sosial yang bersumber dari dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF).
Tinggalkan Balasan