Bineka.co.id, Makassar – Nama Veda Ega Pratama dan Fadillah Arbi Aditama kini makin sering terdengar di dunia balap motor. Keduanya sedang menapaki jalur menuju panggung besar MotoGP, dimulai dari kelas Moto3. Lalu, apa sebenarnya Moto3 dan mengapa kelas ini begitu penting?
Moto3 kerap disebut sebagai “sekolah utama” bagi para pembalap muda sebelum naik ke level lebih tinggi seperti Moto2 atau MotoGP. Jangan keliru, meski disebut kelas pemula, aksi yang tersaji di Moto3 justru dikenal paling seru: penuh slipstream, adu overtake, bahkan persaingan ketat hingga garis finis.
Sekilas, spesifikasi motor Moto3 mungkin tampak sederhana. Regulasi mewajibkan mesin 4-tak, 250cc, silinder tunggal. Namun, di balik angka tersebut, engineering Moto3 jauh berbeda dari motor 250cc produksi massal. Misalnya, Honda NSF250RW dan KTM RC4, dua motor andalan tim-tim besar, menggunakan konstruksi mesin super ramping dengan material khusus agar bobot lebih ringan.
Keunikan lain ada pada piston berdiameter besar, hingga 81 mm, yang memungkinkan performa mesin lebih bertenaga di putaran tinggi. Alhasil, motor Moto3 mampu berkitir hingga 13.500 rpm, jauh di atas motor 250cc jalanan biasa. Semua motor juga diwajibkan memakai ECU Dell’Orto dengan limiter rpm yang dikunci FIM, agar regulasi tetap adil bagi seluruh tim.
Meski regulasi ketat membatasi penggunaan material eksotis seperti magnesium atau teknologi canggih ala MotoGP (seamless gearbox dan pneumatic valve), Moto3 tetap menghadirkan motor balap dengan performa murni yang benar-benar kompetitif. Beberapa komponen seperti connecting rod dan klep titanium masih diperbolehkan, membuat motor tetap ringan sekaligus tahan terhadap putaran tinggi.
Inilah arena tempat Veda dan Arbi akan mengasah kemampuan. Dengan motor yang teknisnya mendekati level MotoGP, Moto3 bukan hanya ajang transisi, melainkan panggung sesungguhnya bagi talenta muda dunia untuk membuktikan diri.
Bagi Indonesia, kehadiran dua pembalap muda di kelas ini menjadi sejarah tersendiri. Veda yang menutup musim Rookies Cup 2025 sebagai runner-up, serta Arbi yang debut di GP Moto3 bersama Honda Team Asia, membawa harapan baru: melihat Merah Putih semakin sering berkibar di lintasan balap dunia.
Tinggalkan Balasan