Bineka.co.id, Makassar – Developmental Basketball League (DBL), yang awalnya bernama Deteksi Basketball League, kini dikenal sebagai liga bola basket pelajar terbesar di Indonesia. Kompetisi ini pertama kali digelar di Surabaya pada 2004 di bawah naungan DetEksi, departemen anak muda koran Jawa Pos, dengan prakarsa Azrul Ananda.
Sejak awal, DBL hadir dengan prinsip tegas: hanya untuk pelajar SMP dan SMA, tanpa pemain profesional atau semipro, serta bebas sponsor rokok, alkohol, dan minuman berenergi. Para pemain harus mengutamakan peran sebagai student-athlete, dengan prestasi akademik yang sama pentingnya dengan performa di lapangan.
Musim perdana diikuti 96 tim dari Jawa Timur. Antusiasme penonton langsung mencuri perhatian: laga pertama menyedot seribu penonton, dan partai final disaksikan lebih dari 5.000 orang—sebuah rekor untuk pertandingan basket pelajar kala itu.
Seiring waktu, DBL berkembang pesat. Pada 2007, jumlah peserta meningkat menjadi 220 tim dengan penonton mencapai lebih dari 55 ribu orang. Kesuksesan ini mengantar DBL menuju transformasi lebih profesional pada 2008, ketika lahir PT Deteksi Basket Lintas Indonesia (PT DBL Indonesia). Sejak itu, nama liga berubah menjadi Developmental Basketball League, memperluas jangkauan ke sepuluh kota di berbagai provinsi.
Tahun 2018 menjadi tonggak penting lain. DBL Indonesia resmi berdiri sebagai perusahaan mandiri, terpisah dari Jawa Pos, dengan Azrul Ananda tetap menjabat sebagai pendiri sekaligus CEO. Hingga kini, DBL konsisten menggelar liga di berbagai daerah dan terus menjadi barometer pembinaan basket pelajar di Indonesia.
DBL juga melangkah ke level internasional. Liga ini menjalin kerja sama dengan NBA sejak 2008, menghadirkan pemain dan pelatih dunia ke Indonesia. NBA bahkan menggelar event resmi pertamanya di Surabaya, menghadirkan bintang Indiana Pacers, Danny Granger. Di tahun yang sama, DBL juga mengirim tim All-Star putra dan putri ke Perth, Australia, untuk uji tanding dan menimba pengalaman.
Sebagai penanda keseriusan, pada 2008 DBL membuka DBL Arena di Surabaya, gedung basket berkapasitas 5.000 penonton yang dibangun hanya dalam tujuh bulan.
Kini, lebih dari dua dekade sejak tip-off pertamanya, DBL bukan sekadar kompetisi olahraga pelajar, melainkan wadah pembentukan karakter, disiplin, serta inspirasi bagi generasi muda Indonesia.
Kini, Honda DBL with Kopi Good Day 2025 South Sulawesi akan kembali menjumpai Kota Makassar, tepatnya pada 12–18 September 2025 di GOR Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Tinggalkan Balasan