Bineka.co.id, Makassar – Jika selama berkendara kamu pernah mendengar suara berdecit atau merasakan motor matik Honda kamu terasa gredek saat jalan pelan, bisa jadi ini tanda jika mangkok kopling sudah aus. 

Komponen ini memang jarang diperhatikan, tapi perannya cukup penting dalam menjaga performa motor matik supaya tetap optimal. Ketika mangkok kopling rusak, maka tenaga dari mesin tidak bisa tersalurkan dengan sempurna ke roda. Akibatnya, tarikan motor terasa berat dan akselerasi jadi kurang responsif. 

Agar terhindar dari risiko di atas, mari kita bahas lebih detail mengenai tanda-tanda kerusakan, risiko jika tidak diganti, serta kapan waktu ideal untuk melakukan penggantiannya!

Tanda-tanda Mangkok Kopling Harus Diganti

Beberapa gejala kerusakan pada mangkok kopling bisa kamu rasakan langsung saat berkendara, seperti:

1. Munculnya Suara Berdecit dan Gredek

Jika kamu mulai mendengar suara berdecit atau berdecit saat motor mulai jalan, ini bisa jadi tanda awal bahwa permukaan mangkok kopling sudah tidak rata lagi.  Kondisi ini akan membuat kampas kopling tidak bisa mencengkeram dengan sempurna. 

Selain suara, kamu juga bisa merasakan gredek atau getaran kasar ketika melakukan tarikan awal, khususnya saat berkendara di kecepatan rendah. Masalah ini kerap terjadi karena ini bentuk mangkok sudah bergelombang akibat panas berlebih selama pemakaian. 

2. Tarikan dan Akselerasi Motor Terasa Lebih Lambat

Apabila tarikan motor kamu mulai terasa loyo atau akselerasinya melambat meskipun sudah digas cukup dalam, bisa jadi penyebabnya adalah mangkok kopling yang aus. 

Keausan ini membuat jarak main antara kampas kopling dan mangkok jadi tidak ideal. Akibatnya, tenaga dari mesin tidak tersalurkan dengan maksimal ke roda. Motor pun jadi terasa berat di putaran bawah dan boros bahan bakar. 

3. Getaran Berlebihan Saat Berkendara

Ketika kamu merasakan getaran tidak normal ketika motor baru jalan atau di kecepatan rendah, maka kemungkinan mangkok kopling sudah tidak seimbang. Sebab, mangkok yang sudah tidak bulat sempurna karena aus atau deformasi akibat panas akan menghasilkan putaran yang tidak stabil. 

Inilah yang membuat motor terasa bergetar berlebihan, terutama saat gas pertama kali dibuka. 

4. Permukaan Mangkok Berubah Kebiruan

Warna kebiruan pada permukaan mangkok adalah tanda jelas bahwa komponen ini pernah mengalami overheat atau kepanasan. Warna ini muncul karena mangkok dan kampas kopling mengalami panas berlebih dan terlalu sering bergesekan. 

Jika sudah begini, biasanya struktur logam pada mangkok ikut berubah, jadi lebih rentan terhadap deformasi atau retak. 

Risiko Jika Mangkok Kopling Tidak Segera Kamu Ganti

Jika kamu membiarkan kerusakan pada mangkok kopling terlalu lama, maka ada beberapa risiko yang mengintai, yaitu:  

  • Ikut rusaknya komponen CVT lain pada motor, misalnya roller dan kampas kopling.
  • Konsumsi bahan bakar jadi lebih boros dan motor terasa tidak nyaman dikendarai.
  • Biaya perbaikan akan membengkak karena harus mengganti beberapa komponen sekaligus.

Waktu Ideal Mengganti Mangkok Kopling

Lalu, kapan sebenarnya waktu ideal untuk mengganti mangkok kopling? 

Umumnya, komponen ini bisa mulai aus setelah motor menempuh jarak antara 24.000 km hingga 35.000 km. Tapi jika kamu sering melewati rute padat atau menahan gas di kemacetan, masa pakainya bisa lebih pendek lagi.

Jadi, sebaiknya kamu melakukan pengecekan berkala untuk mengetahui kondisi mangkok kopling ini. Jangan tunggu sampai muncul suara aneh atau motor terasa berat. Semakin cepat kamu ganti, maka semakin kecil juga risiko kerusakan lanjutan pada sistem CVT.

Kalau kamu butuh mangkok kopling baru atau komponen CVT lainnya, kamu bisa cari produk asli dan terpercaya melalui layanan Honda Care. Jika mau melakukan servis, cukup booking layanan AHASS (Astra Honda Authorized Service Station)