Bineka.co.id, Makassar – Banyak pemilik motor seperti motor Honda memilih metode cuci steam untuk menjaga kendaraan tetap bersih dan mengilap. Namun, sebagian masih ragu karena beredar anggapan bahwa terlalu sering menggunakan steam bisa merusak cat motor.

Faktanya, cuci steam tidak serta-merta membuat cat kendaraan cepat pudar atau mengelupas. Dampaknya sangat bergantung pada teknik pencucian, tekanan air, serta bahan pembersih yang digunakan.

Tekanan air berlebih dengan jarak semprot terlalu dekat memang berisiko mengikis lapisan coating. Begitu pula penggunaan deterjen keras atau sabun sembarangan yang tidak dibilas tuntas, dapat menyebabkan cat terlihat kusam. Bahkan, pada bodi plastik seperti spakbor atau cover samping, cat bisa saja terkelupas jika pencucian dilakukan sembarangan.

Meski demikian, bila dilakukan dengan cara tepat, cuci steam justru lebih aman dibanding mengelap kotoran dalam kondisi kering. Pasalnya, aliran air langsung menghempas debu dan lumpur sehingga mengurangi risiko baret halus pada permukaan cat.

Idealnya, jarak semprot air berkisar 20 cm dari bodi kendaraan, menggunakan sabun khusus motor, serta lap yang lembut agar tidak menimbulkan goresan. Selain itu, pencucian tidak perlu terlalu sering. Cukup dilakukan seminggu sekali atau ketika motor benar-benar kotor, misalnya setelah melewati jalan berlumpur atau kehujanan.

Perlu diingat, kerusakan cat bukan hanya dipengaruhi cuci steam. Paparan sinar matahari langsung, pemakaian sabun sembarangan, hingga perawatan bodi yang kurang, juga mempercepat pudarnya warna motor. Karena itu, selain rutin mencuci, pemilik disarankan menambahkan lapisan perlindungan seperti waxing atau coating.

Dengan perawatan bijak dan teknik yang benar, cuci steam bisa tetap menjadi cara efektif menjaga motor tetap bersih tanpa mengorbankan keindahan cat.