Bineka.co.id, Makassar – Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Kantor Urusan Internasional (KUI) menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 16th International Academic Consortium for Sustainable Cities Conference (IACSC) dengan mengusung tema “Urban Synergies: Bridging Knowledge, Cultures, and Sustainability”. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Unhas Hotel, Kampus Tamalanrea, Senin (4/8), dan dihadiri oleh para akademisi serta pejabat pemerintahan dari dalam dan luar negeri.

Konferensi dibuka secara resmi oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., yang menekankan pentingnya sinergi lintas disiplin ilmu untuk merespons tantangan urbanisasi dan perubahan iklim.

“Kita tidak bisa bicara keberlanjutan kota tanpa menyentuh aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi secara integratif. Konferensi ini menjadi platform strategis untuk membangun jejaring internasional dan kerja sama lintas sektor,” ujar Prof. JJ.

Menurutnya, keterlibatan aktif Unhas dalam konsorsium global ini merupakan bagian dari komitmen institusi dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, sekaligus memperkuat kontribusi universitas dalam skala global.

Kolaborasi Global Bahas Isu Urbanisasi

Konferensi menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai negara dan latar belakang, di antaranya:

  • Munafri Arifuddin (Wali Kota Makassar)
  • Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D (Sekretaris Universitas Hasanuddin)
  • Dr. Le Than Hoa (Vietnam National University)
  • Dr. Eng. Ir. Irwan Ridwan Rahim, S.T., M.T (Universitas Hasanuddin)
  • Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D (Universitas Hasanuddin)
  • Dr. Fernando B. Garcia JR (University of the Philippines)

Dalam paparannya, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengangkat topik “Sustainable Urban and Cultural Development Policy of Makassar City 2025–2029”. Ia menguraikan strategi pembangunan berkelanjutan yang diupayakan pemerintah kota, termasuk penguatan ruang terbuka hijau (RTH), yang hingga 2024 baru mencapai 12,42% dari target ideal 30%.

“Kendala utama yang kami hadapi adalah keterbatasan lahan dan tantangan krisis iklim. Namun kami terus berupaya melalui revitalisasi taman, pemanfaatan lahan kosong, dan keterlibatan swasta lewat program CSR,” jelas Munafri.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan seperti ketimpangan sosial dan digital, serta pentingnya fokus pada dampak nyata di lapangan.

Peran Unhas di Tingkat Global

Konferensi ini diikuti oleh berbagai mitra internasional seperti Universitas Sains Malaysia, University of the Philippines, Yokohama University, dan Vietnam National University, serta sejumlah perguruan tinggi lain yang tergabung dalam IACSC.

Konsorsium IACSC bertujuan membangun kerja sama lintas negara, mendorong pertukaran pengetahuan, memperkuat kolaborasi riset, serta mempererat hubungan antaruniversitas dalam menjawab isu-isu kota berkelanjutan.

Dengan menjadi tuan rumah konferensi ke-16 ini, Unhas menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga aktif dalam inisiatif global untuk menciptakan kota yang lebih inklusif, adil, dan tangguh di masa depan.