Bineka.co.id, Makassar – AMDA International bersama Komunitas Relawan Kesehatan Indonesia (KREKI) menggelar Seminar Internasional bertema “Understanding of Megathrust, Great Earthquake, and Preparing for the Great Tsunami: Scientific, Medical, and Humanitarian Perspectives” pada Sabtu (19/7) di Gedung Mother and Child, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Seminar ini bertujuan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi megathrust dan tsunami, dengan menghadirkan para ahli dari bidang kebencanaan, kesehatan, dan akademik. Para narasumber membahas karakteristik gempa besar di zona subduksi serta strategi mitigasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Kegiatan dibuka oleh Presiden AMDA International, Prof. dr. A. Husni Tanra, Ph.D, Sp.An(K), dan dimoderatori oleh Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D.

Sejumlah pembicara utama hadir, di antaranya:

  • Prof. Shigeru Suganami, M.D., Ph.D (Advisory Board AMDA International) yang memaparkan materi berjudul “Tsunami Prediction and Preparation”,
  • Prof. Dr. Eng. Ir. Adi Maulana, S.T., M.Phil (Wakil Rektor IV Universitas Hasanuddin) dengan topik “Mechanism of Megathrust and Earthquake”,
  • Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi, Sp.B, Sp.OT(K)Spine yang menyampaikan tentang “Mitigation of Megathrust and Earthquake”,
  • dan Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS (Ketua KREKI) yang membawakan presentasi bertema “Triage in Megathrust and Earthquake”.

Peserta seminar terdiri dari tenaga kesehatan (AIPKI, AMDA University Network di Makassar), residen anestesi dan ortopedi, mahasiswa dari AMSA dan TBM universitas setempat, relawan KREKI, serta perwakilan lembaga pemerintahan dan LSM.

Momentum penting dalam kegiatan ini adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara AMDA Indonesia dan KREKI oleh Prof. dr. Syarifuddin Wahid, Ph.D, SpPA(K), Sp.F dan Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, sebagai bentuk kolaborasi tanggap bencana di masa depan.

Sebagai penutup, peserta mengikuti simulasi penanganan gempa megathrust dalam format Top Table Exercise.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam mempererat sinergi antarsektor dalam menghadapi tantangan bencana geologi yang semakin kompleks dan dinamis,” ungkap dr. Muhammad Ihsan Kitta, M.Kes, Sp.OT(K), Ketua KREKI Wilayah Sulsel.

Indonesia yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik menjadikan seminar ini sebagai langkah strategis memperkuat jejaring, membangun kesadaran publik, dan mengintegrasikan pendekatan ilmiah, medis, dan kemanusiaan dalam kesiapsiagaan bencana.