Bineka.co.id, Makassar – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat Indonesia mengalami deflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) sebesar 0,06 persen pada Juni 2025 dibandingkan Mei 2025. Meskipun terjadi penurunan harga secara bulanan, tingkat inflasi secara tahunan (year-on-year/y-on-y) tercatat sebesar 2,24 persen, sementara inflasi tahun kalender (year-to-date/y-to-d) mencapai 1,84 persen.
Penurunan inflasi bulanan ini dipengaruhi oleh turunnya harga pada beberapa kelompok pengeluaran, terutama sektor transportasi. Kepala BPS Sulsel, Aryanti menyampaikan, kelompok Transportasi memberikan andil terbesar terhadap deflasi dengan kontribusi -0,04 persen. Di dalam kelompok ini, tarif kendaraan roda dua online tercatat sebagai komoditas penyumbang utama deflasi, dengan kontribusi -0,02 persen terhadap inflasi umum.
Meski terjadi deflasi secara bulanan, inflasi tahunan tetap berada di zona positif. Penyumbang terbesar terhadap inflasi tahunan adalah:
- Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil inflasi sebesar 0,79 persen. Di dalamnya, emas perhiasan menjadi komoditas utama penyumbang inflasi, dengan kontribusi 0,63 persen.
- Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menyumbang 0,77 persen terhadap inflasi tahunan, dipicu oleh kenaikan harga beras yang memberi andil sebesar 0,15 persen.
- Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran menyumbang 0,24 persen, dengan ayam goreng sebagai komoditas utama dengan andil 0,04 persen.

Tinggalkan Balasan