Jakarta, Bineka.co.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan Kementerian Pertanian (Kementan) sebelumnya telah memiliki Kesepakatan Bersama tentang Pengawasan Obat, Obat Hewan, dan Pangan dalam Rangka Peningkatan Keamanan, Mutu, dan Daya Saing Produk Pertanian yang berakhir pada Januari 2025.

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar berharap agar kerja sama tersebut masih dapat berlanjut di tahun 2026.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi dengan Kementan dalam memastikan keamanan dan mutu produk pangan serta obat-obatan, termasuk obat hewan. Kolaborasi ini penting untuk meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar domestik maupun internasional,” ujar Taruna Ikrar.

Hal ini ia ungkapkan ketika Taruna Ikrar dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengadakan pertemuan untuk membahas isu strategis tentang pangan asal hewan dan tumbuhan serta obat bahan alam, Rabu (5/2/2025).

BPOM dan Kementan juga telah membangun hubungan yang kuat dan produktif dalam kaitannya dengan ekspor, pembukaan akses pasar pangan, dan penanganan tolakan ekspor serta kasus.

“Kami mengharapkan kerja sama yang telah terjalin dapat dilanjutkan serta dukungan Kementan pada pengawasan bidang obat bahan alam,” lanjut Taruna Ikrar.

Pada pertemuan tersebut, Taruna Ikrar turut didampingi oleh jajaran BPOM, yaitu Sekretaris Utama Jayadi; Inspektur Utama Yan Setiadi; Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif (Deputi 1) Rita Mahyona; Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik (Deputi 2) Mohamad Kashuri; Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan (Deputi 3) Elin Herlina; dan Deputi Bidang Penindakan (Deputi 4) Tubagus Ade Hidayat.

Dari audiensi yang berlangsung secara singkat tersebut, Andi Amran Sulaiman menyambut baik keberlanjutan kerja sama dengan BPOM.

Hasil pembahasan audiensi ini akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama yang mencakup berbagai aspek.

Dengan adanya sinergi antara BPOM dan Kementan, diharapkan sistem pengawasan pangan dan obat-obatan di Indonesia semakin kuat sehingga mampu meningkatkan daya saing produk pertanian di tingkat global.