Bineka.co.id, Makassar – PT Kalla Inti Karsa (KIK), unit strategis KALLA di bidang properti dan pengelolaan kawasan komersial, menandai 30 tahun kiprahnya melalui syukuran di Bikin Bikin Creative Hub, NIPAH PARK, Makassar. Dengan mengusung tema “Built to Grow, Driven to Sustain”, momentum ini menjadi refleksi perjalanan panjang KIK dalam membangun dan menjaga keberlanjutan di sektor properti Indonesia Timur.
Tema tersebut menjadi cerminan filosofi mendalam yang diusung KIK—tidak semata-mata sebagai pelaku bisnis, tetapi juga sebagai entitas yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan, baik secara sosial maupun lingkungan.
“Tiga dekade bukanlah waktu yang singkat. Ini adalah perjalanan panjang yang penuh dinamika, tantangan, dan pencapaian. Kita bersyukur, karena selama 30 tahun ini, KIK telah berkembang dari sebuah perusahaan pengembang menjadi entitas yang matang, adaptif, dan berdaya saing tinggi dalam industri properti,” ujar Ricky Theodores, Chief Executive Officer KALLA Land & Property.
Lebih dari sekadar slogan, “Built to Grow, Driven to Sustain” merepresentasikan karakter KIK sejak awal berdiri. “Built to Grow” menggambarkan komitmen untuk bertumbuh secara berkelanjutan, baik dalam aspek bisnis, nilai, maupun struktur organisasi. Sementara “Driven to Sustain” menunjukkan tekad perusahaan untuk menciptakan dampak jangka panjang yang positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Kami percaya bahwa keberhasilan sejati adalah saat perusahaan mampu tumbuh bersama masyarakatnya, berdampak secara nyata, dan tetap relevan di tengah perubahan zaman,” lanjut Ricky.
Sejak berdiri pada 1995, KIK memulai kiprah melalui pengelolaan Pusat Niaga Daya dan Terminal Regional Daya—dua simpul penting ekonomi rakyat Makassar. Masa awal dipenuhi pasang surut, termasuk proyek-proyek yang tidak berlanjut. Namun, semua pengalaman tersebut membentuk fondasi kuat dan memperkaya kapasitas perusahaan.
Memasuki dekade kedua, KIK melakukan transformasi besar melalui pembangunan Mal Ratu Indah (MaRI), mal pertama di Indonesia Timur, serta pembangunan Wisma Kalla sebagai landmark kawasan bisnis baru. Transisi ini menjadi langkah penting dari sektor tradisional menuju properti modern. Tak lama setelah MaRI diluncurkan, Indonesia diterpa krisis multidimensi. KIK pun harus mengokohkan daya tahannya dalam kondisi penuh tekanan, menjadikan periode ini sebagai ujian ketangguhan perusahaan.
Pada dekade ketiga, inovasi kembali ditunjukkan melalui NIPAH PARK, kawasan terpadu yang menyatukan gaya hidup urban, ruang hijau, dan pendekatan berbasis komunitas. Namun, pandemi Covid-19 yang datang tak lama setelah operasional NIPAH PARK menjadi tantangan berikutnya yang harus dihadapi dengan adaptasi cepat dan strategi yang tepat.
Dalam pidatonya, Ricky Theodores menyampaikan bahwa ketangguhan KIK selama 30 tahun tak lepas dari tiga pilar utama yang selalu dijunjung.
“Pertama adalah value, nilai-nilai inti yang menjadi kompas dalam setiap keputusan dan langkah kami. Kedua, rasa syukur—karena tanpa kesadaran akan karunia dari Allah dan dukungan dari berbagai pihak, kita tak akan sampai sejauh ini. Dan yang ketiga adalah semangat untuk terus belajar. Dunia berubah cepat, dan hanya dengan terus belajar kita bisa tetap relevan dan bertumbuh,” jelasnya.
Menjelang usia empat dekade, KIK menatap masa depan dengan visi yang lebih progresif. Salah satu langkah strategis ke depan adalah pengembangan MaRI 2 di lahan eks-Hotel Sahid Makassar. Proyek ini dirancang sebagai kawasan mixed-use modern dan inklusif, yang tidak hanya menjadi pusat gaya hidup, tetapi juga ruang interaksi sosial lintas generasi.
Dengan tetap berlandaskan nilai-nilai utama KALLA—integritas, kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan—KIK siap melanjutkan peran sebagai katalis transformasi ruang hidup di Indonesia Timur.
Tinggalkan Balasan